Oknum - oknum tidak bertanggung jawab telah merusak lingkungan kita hingga memakan korban jiwa. Tentunya oknum-oknum ini perlu ditindak-lanjuti. Namun, apa penyebab dan dampak bencana ini? Mari kita bahas lebih lanjut!
- Penyebab Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sumatera
Setelah meninjau lebih lanjut di wilayah Riau, Kapolri Jenderal Tito Karnavian heran karena lahan sawit dan tanaman industri hanya terbakar di pinggirnya saja. "Ini menunjukkan adanya praktik 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ujar Tito terkait dugaan kuat kebakaran akibat ulah manusia dalam siaran pers BNPB.
Hingga 16 September 2019, polisi sudah menetapkan 185 tersangka perseorangan dan 4 korporasi menjadi tersangka terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Kalbar dan Kalteng.
- Dampak Bencana Asap Bagi Warga
Udara Tidak Sehat
Kabut asap mengakibatkan kualitas udara di Riau memburuk. Mulai dari level tidak sehat, sangat tidak sehat, dan bahkan ada yang berbahaya disejumlah permukiman warga. Seperti yang kita alami, seluruh sekolah bahkan meliburkan semua anak didik karena bahayanya udara.
Menyiksa Kesehatan Rakyat
Kabut asap sudah berdampak terhadap kesehatan masyarakat di Riau. Seperti di Pekanbaru, ribuan rakyat menderita infeksi saluran pernapasa akut (ISPA)
Warga terpapar kabut asap, rata - rata mengalami batuk pilek, sesak nafas, pusing, demam, muntah - muntah.
Untuk antisipasi dampak kabut asap, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah. Masyarakat juga disarankan agar selalu memakai masker, kemudian memperbanyak minum air putih, makan sayur, makan buah dan minum vitamin.
Sekolah dan Kampus Diliburkan
Seperti yang saya sebutkan di pembahasan sebelumnya, memang siswa sekolah diliburkan akibat kabut asap makin pekat.
Untuk siswa sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA diliburkan sejak selasa(10/9/2019) lalu.
Dikutip dari berbagai sumber.